Fakta Unik : Loyalis Nazi yang Paling Ditakuti pada Perang Dunia - BEBERAPA
orang dikenal sebagai ikon yang mewakili keyakinannya. Sebagian
menjadi lambang pemberontakan, perdamaian, termasuk simbol kekejaman.
Salah satunya pemimpin tertinggi Nazi, Adolf Hitler. Namun di luar
peran sentralnya Hitler tentu tidak bekerja sendiri. Ia memiliki
loyalis yang satu keyakinan dengannya dan bersedia menjalankan
perintahnya sebagai pimpinan tertinggi mliter Jerman kala itu.
.
Salah satu dari sekian loyalisnya adalah Gefreiter Heinrich "Hein"
Severloh (1923-2006). Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang orang
kepercayaan Hitler tersebut. Namun sejumlah literatur menyebutnya dengan
julukan yang sepertinya cukup menjelaskan sosoknya, "Si Buas dari
Omaha". Ia tak lain orang yang berada di balik pembantaian pasukan
Amerika di Normandia. Masih ada kolega Hein yang lainnya dengan reputasi
masing-masing. Berikut di antaranya.
Hauptmann Hans
Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942) adalah pilot bertalenta
paling menakjubkan yang pernah ada dalam pasukannya. Ia memang "hanya"
mampu menembak jatuh 158 pesawat musuh (sangat jauh dibandingkan
pemegang rekor Erich Hartmann dengan 352 kemenangan), tapi semua pesawat
musuh itu dijatuhkan di Front Barat. Saat itu pilot sekutu dilatih
dengan lebih baik dan mendapat jam terbang lebih banyak dibanding
kompatriotnya di Uni Soviet. Karena itu tidak mudah menembak jatuh
pesawat sekutu.
Begitu lihainya Marseille sehingga aksinya bahkan bisa disaksikan
langsung oleh teman-teman skuadnya. Tak jarang dalam sebuah pertempuran
terbuka, saat skuadronnya bertemu skuadron musuh, berapa pun banyaknya,
maka ia yang akan maju. Marseille dikenal dengan manuver "serangan
solo"-nya. Sementara anggota skuad lainnya "hanya" akan menonton. Tidak
mengherankan jika kemudian pilot yang satu ini memiliki reputasi yang
disegani.
Hans-Ulrich Rudel
Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982) kini dianggap sebagai pahlawan dari
semua sosok heroik di Jerman. Salah satu pilot paling pemberani yang
dimiliki Hitler. Meski demikian Oberst sendiri terkesan bukan anggota
pasukan militer dan veteran perang berkat senyum yang disebut-sebut
selalu menghias awajahnya. Penghargaan tertinggi pihak Jerman bagi
putra terbaiknya melalui Goldenem Eichenlaub menjadi miliknya seorang.
Selain dirinya tidak ada nama lain yang tercatat menerima penghargaan
tersebut.
Dari segi statistik, pilot Stuka ini memiliki catatan kemenangan yang
sangat impresif. Tidak kurang dari 2.000 mesin perang musuh berhasil
dihancurkannya dalam 2.530 misi tempur yang dijalaninya. Rinciannya 519
tank, 150 senjata artileri, 800 kendaraan, 70 perahu pendarat, 4 kereta
api lapis baja, 1 kapal penghancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal
perang, beberapa jembatan, 9 pesawat terbang sekutu.
Otto Kretschmer
Fregattenkapitdn Otto Kretschmer (1912-1998) atau "Silent Otto" yang
mulai terjun ke arena peperangan sejak September 1939 sampai
penangkapannya di bulan Maret 1941, berhasil menenggelamkan 47 kapal
musuh dengan total tonase 274.333 ton. Meski dianggap di atas rata-rata
tapi orang masih membandingkan "prestasi"-nya ini dengan Lothar von
Arnauld de la Perihre. Komandan U-B oat Jerman pada masa Perang Dunia I
ini mampu menenggelamkan 194 kapal dengan total tonase 453.716 ton.
Matthdus Hetzenauer
Penembak jitu dari Mount Division ini mempunyai rekor 345 penembakan
yang sempurna dengan jarak terjauh (telah dikonfirmasi) 1,1 kilometer.
Senjata anggota pasukan bernama Gefreiter Matthdus Hetzenauer
(1924-2004) ini adalah Rifle K98 dengan lensa pembesaran 6x dan Gewehr
43 dengan lensa pembesaran 4x. Ua menerima anugerah Ritterkreuz pada 17
April 1945 setelah secara solo menghabisi dua kompi pasukan Uni
Soviet.
Erich Hartmann
Ketika Perang Dunia II usai, pilot tempur yang satu ini baru berusia 23
tahun. Tapi di usianya yang semuda ini, Erich "Bubi" Hartmann
(1922-1993) berhasil mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan mandate
dengan pangkat Mayor. Ia juga tercatat dalam sejarah sebagai pemegang
rekor kemenangan tertinggi. Dalam waktu tiga tahun saja, tak kurang dari
352 pesawat musuh menyerah di tangannya. Semua itu berkat kemampuan
manuver dan instingnya.
Dengan reputasinya tersebut pilot andalan ini mendapat banyak sebutan
dan julukan. Mulai dari "Bubi" karena wajahnya yang babyface, Karaya One
(julukan dari para pilot Rusia berdasarkan gambar yang ada di
pesawatnya), juga Ksatria Pirang dari Jerman. Namun dari semua
pencapaian yang telah diraihnya Ketika mengaku prestasi yang paling
membanggakannya, ternyata bukan skor yang dibukukannya. Lebih dari itu,
sepanjang 825 pertempuran udara yang dijalaninya, ter nyata Bubi tidak
pernah kehilangan seorang wingman pun.
Wolfgang Schnaufer
Dari 164 misi tempur yang diembannya Major Heinz-Wolfgang Schnaufer
(1922-1950) berhasil membuat 121 pesawat musuh rontok. Istimewanya semua
tersebut dilakukan di malam hari. Sebagai pilot Nachtjagd (tempur
malam), Schnaufer bertugas membela wilayah teritorinya dari gempuran
para pilot pengebom sekutu yang biasanya melancarkan serangan di malam
hari.
Kemampuan istimewa ini membuatnya mendapat julukan "Hantu Malam dari St.
Trond". Namun sayang, "sang hantu" dinyatakan meninggal di usia muda
dalam sebuah kecelakaan mobil. Kala itu ia tengah mengunjungi kebun
anggurnya di Bordeaux, 5 tahun setelah Perang Dunia II usai.
Hauptmann Viezenz
Sepanjang kariernya Hauptmann Gunther Viezenz (1921-1999) tercatat
berhasil menghancurkan 21 tank musuh dengan tangannya sendiri. Ia
melakukannya dengan peledak jenis panzerfaust, T-mines, hollow charge,
granat, dan lain-lain. Untuk keberaniannya ini Viezenz mencatatkan
namanya sebagai penerima terbanyak Tank Destruction Badge, 4 Gold Bandge
dan 1 Silver Badge. Namun demikian ia sangat rendah hati. Saat perang
usai penghancur tank ini tak pernah menceritakan prestasinya itu pada
siapa pun.
Kurt Knispel
Pada Perang Dunia II Oberfeldwebel Kurt Knispel (1921-1945) masuk dalam
jajaran pemegang rekor tertinggi untuk penguasa tank. Ia sendiri
memulai kariernya mulai dari loader, gunner, sampai komandan panzer.
Namun demikian penghargaan tertinggi yang pernah diterimanya adalah
Deutsches Kreuz Gold. Sebuah penghargaan yang menurut sejumlah kalangan
kurang sepadan. Rumor yang berkembang hal itu karena sikapnya yang
belakangan anti-Nazi sehingga turut menghambat kariernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar