VIVAnews - Gerombolan pencuri di Venezuela kini
tidak lagi mengincar dompet atau perhiasan, melainkan rambut panjang
korbannya. Rambut ini kemudian dijual untuk dijadikan rambut tambahan
yang harganya kian melambung.
Diberitakan Telegraph pekan ini, gerombolan pengincar rambut ini berkeliaran di Maracaibo, kota terbesar kedua di Venezuela. Modus mereka sama dengan perampokan, yaitu dengan menodongkan senjata pada sasarannya.
Tapi bukannya merogoh isi tas atau dompet, gerombolan ini minta korbannya mengikat rambut secara ekor kuda. Lalu, menggunakan silet, rambut itu dipotong dan korban yang keheranan ditinggalkan.
Salah satu korbannya adalah Mariana Rodriguez. "Ketika mereka menghampiri, saya kira mereka ingin merampok handphone saya. Tapi sebelum saya sempat berpikir, mereka sudah hilang, dan rambut saya juga hilang," kata dia.
Pencurian ini kian marak seiring semakin meningkatnya kebutuhan akan rambut tambahan atau hair extension. Untuk seikat rambut kualitas bagus bisa dihargai lebih dari Rp3 juta.
"Permintaan untuk hair extension meningkat 30 persen sejak kejahatan ini bermula. Pasar lebih kompetitif sekarang. Kami menilai rambut berdasarkan komposisi warna dan kondisinya," kata Johnatan Morales, pemilik sebuah salon kecantikan.
"Tapi salon saya tidak pernah membeli dari jalanan karena tidak diketahui asal-usul rambut tersebut," ujarnya.
Akibat meningkatnya kejahatan ini, kepolisian Maracaibo langsung memperketat keamanan. Tambahan aparat ditempatkan di wilayah perbelanjaan, lokasi sering terjadi kejahatan ini.
Kota Maracaibo memang memiliki angka kejahatan anggota geng kriminal yang cukup tinggi. Kebanyakan mereka melakukan aksi penyelundupan berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti tissue toilet dan nasi yang harganya sangat murah karena disubsidi pemerintah. Barang-barang ini kemudian diselundupkan ke Kolombia dengan harga normal.
Diberitakan Telegraph pekan ini, gerombolan pengincar rambut ini berkeliaran di Maracaibo, kota terbesar kedua di Venezuela. Modus mereka sama dengan perampokan, yaitu dengan menodongkan senjata pada sasarannya.
Tapi bukannya merogoh isi tas atau dompet, gerombolan ini minta korbannya mengikat rambut secara ekor kuda. Lalu, menggunakan silet, rambut itu dipotong dan korban yang keheranan ditinggalkan.
Salah satu korbannya adalah Mariana Rodriguez. "Ketika mereka menghampiri, saya kira mereka ingin merampok handphone saya. Tapi sebelum saya sempat berpikir, mereka sudah hilang, dan rambut saya juga hilang," kata dia.
Pencurian ini kian marak seiring semakin meningkatnya kebutuhan akan rambut tambahan atau hair extension. Untuk seikat rambut kualitas bagus bisa dihargai lebih dari Rp3 juta.
"Permintaan untuk hair extension meningkat 30 persen sejak kejahatan ini bermula. Pasar lebih kompetitif sekarang. Kami menilai rambut berdasarkan komposisi warna dan kondisinya," kata Johnatan Morales, pemilik sebuah salon kecantikan.
"Tapi salon saya tidak pernah membeli dari jalanan karena tidak diketahui asal-usul rambut tersebut," ujarnya.
Akibat meningkatnya kejahatan ini, kepolisian Maracaibo langsung memperketat keamanan. Tambahan aparat ditempatkan di wilayah perbelanjaan, lokasi sering terjadi kejahatan ini.
Kota Maracaibo memang memiliki angka kejahatan anggota geng kriminal yang cukup tinggi. Kebanyakan mereka melakukan aksi penyelundupan berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti tissue toilet dan nasi yang harganya sangat murah karena disubsidi pemerintah. Barang-barang ini kemudian diselundupkan ke Kolombia dengan harga normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar