Selama ini Gunung Tongariro dalam kondisi tidak aktif selama seabad lebih.
Gunung Tongariro di Selandia Baru yang dijadikan latar lokasi syuting film The Lord of the Rings meletus pada Rabu (21/11), menimbulkan semburan debu hingga dua kilometer di atas North Island.
Badan monitoring pemerintah di Selandia Baru, GNS, mengeluarkan
peringatan waspada setelah erupsi terjadi pada pukul 13.25 waktu
setempat di Gunung Tongariro yang menjadi aktif pada Agustus setelah
dalam kondisi tidak aktif selama lebih dari satu abad.
Sementara jal tol di dekat gunung itu ditutup sebagai pencegahan, pihak
Pertahanan Sipil mendeskripsikan erupsi ini sebagai minor dan mengatakan
pada warga setempat bahwa mereka akan mengalami kejatuhan debu ringan,
dan menasihati supaya tetap tinggal di dalam rumah dengan jendela dan
pintu tertutup.
Polisi mengatakan sekitar 50 orang mendaki di sekitar Tongariro ketika
erupsi terjadi namun mereka tidak berada dalam bahaya dan tidak
mengalami cedera.
Seorang warga setempat, Clint Green, mengatakan debu beterbangan sekitar
dua kilometer di udara. “Pemandangannya sanagt spektakuler. Tiba-tiba
debu hitam bertumpuk ketika letusan terjadi. Awalnya, aku tidak percaya
dengan apa yang kulihat,” ujarnya pada Radio New Zealand.
Pada erupsi Agustus lalu, yang pertama sejak 1897, letusan menghantam
penerbangan domestik dan menutup jalan tol. Maskapai Air New Zealand
memperingatkan bahwa aktivitas gunung itu juga bisa mengganggu
penerbangan.
Gunung itu, yang terletak di pusat North Island, berada di Taman
Nasional Tongariro, pernah digunakan untuk menggambarkan tanah
terabaikan Mordor dalam film sukses Peter Jackson, The Lord of the Rings.
Para ilmuwa memperingatkan tentang bertambahnya aktivitas vulkanik di
area itu pada minggu ini, menyatakan bahwa Gunung Ruapehu yang
bertetangga dengan Tongariro, juga berisiko meletus ketika tekanan
terjadi di bagian bawah tanah.
Seorang warga, Robyn Bennett, yang tinggal sekitar satu kilometer dari
Gunung Tongariro mengatakan rumahnya menjadi penuh jelaga dan berbau
sulfur.
“Sangat sulit untuk bernapas ketika keluar rumah,” ujarnya pada Fairfax Media.
Erupsi vulkanik di taman nasional pada tahun 1953 menyebabkan bencana
rel kereta terburuk di Selandia Baru, membuat lapisan lumpur besar yang
menyapu jembatan di Tangiwai, mengakibatkan sebuah kereta berpenumpang
tergelincir dan menewaskan 151 orang.
Selandia Baru terletak di Pasifik di lokasi yang dinamakan “Jalur Api”
dan menjadi tempat banyaknya aktivitas vulkanik dan gempa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar