Senin, 12 Agustus 2013

Gunung Lord of the Rings di Selandia Baru Meletus

Letusan yang sempat terjadi pada Agustus lalu di Gunung Tongariro, Selandia Baru.
Selama ini Gunung Tongariro dalam kondisi tidak aktif selama seabad lebih.

Gunung Tongariro di Selandia Baru yang dijadikan latar lokasi syuting film The Lord of the Rings meletus pada Rabu (21/11), menimbulkan semburan debu hingga dua kilometer di atas North Island.

Badan monitoring pemerintah di Selandia Baru, GNS, mengeluarkan peringatan waspada setelah erupsi terjadi pada pukul 13.25 waktu setempat di Gunung Tongariro yang menjadi aktif pada Agustus setelah dalam kondisi tidak aktif selama lebih dari satu abad.

Sementara jal tol di dekat gunung itu ditutup sebagai pencegahan, pihak Pertahanan Sipil mendeskripsikan erupsi ini sebagai minor dan mengatakan pada warga setempat bahwa mereka akan mengalami kejatuhan debu ringan, dan menasihati supaya tetap tinggal di dalam rumah dengan jendela dan pintu tertutup.

Polisi mengatakan sekitar 50 orang mendaki di sekitar Tongariro ketika erupsi terjadi namun mereka tidak berada dalam bahaya dan tidak mengalami cedera.

Seorang warga setempat, Clint Green, mengatakan debu beterbangan sekitar dua kilometer di udara. “Pemandangannya sanagt spektakuler. Tiba-tiba debu hitam bertumpuk ketika letusan terjadi. Awalnya, aku tidak percaya dengan apa yang kulihat,” ujarnya pada Radio New Zealand.

Pada erupsi Agustus lalu, yang pertama sejak 1897, letusan menghantam penerbangan domestik dan menutup jalan tol. Maskapai Air New Zealand memperingatkan bahwa aktivitas gunung itu juga bisa mengganggu penerbangan.

Gunung itu, yang terletak di pusat North Island, berada di Taman Nasional Tongariro, pernah digunakan untuk menggambarkan tanah terabaikan Mordor dalam film sukses Peter Jackson, The Lord of the Rings.

Para ilmuwa memperingatkan tentang bertambahnya aktivitas vulkanik di area itu pada minggu ini, menyatakan bahwa Gunung Ruapehu yang bertetangga dengan Tongariro, juga berisiko meletus ketika tekanan terjadi di bagian bawah tanah.

Seorang warga, Robyn Bennett, yang tinggal sekitar satu kilometer dari Gunung Tongariro mengatakan rumahnya menjadi penuh jelaga dan berbau sulfur.

“Sangat sulit untuk bernapas ketika keluar rumah,” ujarnya pada Fairfax Media.

Erupsi vulkanik di taman nasional pada tahun 1953 menyebabkan bencana rel kereta terburuk di Selandia Baru, membuat lapisan lumpur besar yang menyapu jembatan di Tangiwai, mengakibatkan sebuah kereta berpenumpang tergelincir dan menewaskan 151 orang.

Selandia Baru terletak di Pasifik di lokasi yang dinamakan “Jalur Api” dan menjadi tempat banyaknya aktivitas vulkanik dan gempa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar