Pusri Berencana Terbitkan Obligasi 2015
Jakarta
(ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, berencana
menerbitkan obligasi paling cepat 2015 mendatang untuk membiayai proyek
revitalisasi pabrik Pusri tahap kedua.
Direktur Utama Pusri Musthofa menambahkan, kebutuhan dana
revitalisasi tahap kedua diperkirakan serupa dengan tahap pertama (Pusri
II-B), yakni Rp7,4 triliun. Namun, penerbitan surat utang ini
tergantung pada kondisi pasar. "Nilai obligasinya mungkin setengah dari nilai proyek tersebut. Itu idealnya karena semakin banyak makin banyak," ungkap Musthofa saat ditemui usai penandatanganan akta perjanjian Pusri dengan tujuh perbankan di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, kondisi market saat ini sangat kondusif didukung oleh rupiah yang likuid di dalam negeri.
Ia menuturkan, pembangunan pabrik Pusri II-B baru dapat direalisasikan akhir tahun ini di mana pemancangan tiang pertama dilakuukan Desember 2012.
Pabrik yang diperkirakan selesai pada 2015 itu akan memproduksi amoniak sebanyak 2.000 ton per hari, sedangkan urea 2.750 ton per hari.
"Tadinya amoniak hanya 600 ton per hari, urea sebanyak 1.110 ton per hari. Artinya, meningkat dua kali lipat," tuturnya.
Pembangunan pabrik Pusri II-B nantinya untuk mendukung pasokan pupuk nasional. Artinya, pabrik ini harus dapat berjalan selama 20 tahun mendatang.
Lebih jauh, diungkapkannya, sepanjang tahun 2012 Pusri menargetkan produksi pupuk sebanyak 2,15 juta ton dengan volume penjualan 2,11 juta ton. Pada tahun 2013, produksi pupuk diharapkan mencapai 2,2 juta ton.
"Bila pabrik pupuk Pusri II-B selesai, maka produksi dapat meningkat menjadi 2,8 juta ton pada 2012," katanya.
Perseroan juga menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun dengan pendapatan Rp6 triliun.(rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar